TELUSURSULTRA.COM, KONUT
Persoalan debu batubara yang ditimbulkan perusahaan industri PT Obsidian Stainless Steell (OSS) tak pernah ada habisnya bagi warga kecamatan Motui Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara (Sultra). Apalagi ketika musim kemarau, material debu batubara berwarna hitam pekat bertebaran hingga ke pemukiman warga disana.
Sebelumnya perusahaan sudah pernah melakukan pertemuan dengan masyarakat dan berjanji akan menyelesaikan persoalan itu. Namun warga mengungkap pihak perusahaan PT. OSS nyatanya hingga kini ingkar janji untuk mengatasi masalah debu yang sangat mencemari lingkungan pemukiman warga.
Salah satu warga kecamatan motui, Naldi mengeluhkan hal itu. Dia mengaku masih merasakan polusi debu batu bara yang dikirim dari aktivitas mega industri PT. OSS yang beroperasi di wilayah Konawe, Sultra.
“Sampai saat ini debunya juga masih ada apalagi kalau kita menyapu diluar ataupun di dalam rumah, pasti banyak debunya berwarna hitam,” katanya kepada Telusursultra.com, Selasa (11/10/2022)
Dia menuturkan kondisi itu tidak pernah dialami sebelumnya. Kondisi itu terjadi nanti ketika ada kegiatan mega industri PT OSS yang menggunakan batubara. Apalagi penampungan batubara untuk PLTU PT OSS dekat dengan pemukiman yang hanya dipisahkan oleh sungai.
Dia menambahkan debu berwarna hitam pekat itu tampak jelas mengganggu kehidupan masyarakat yang bermukim di wilayah Kecamatan Motui. Kesehatan masyarakat yang terpapar debu batu bara itu sangat terancam jika polusinya terus terjadi.
Warga berharap masalah debu batu bara ini segera diatasi oleh pihak perusahaan PT OSS sebelum menimbulkan dampak yang lebih fatal terhadap kondisi kesehatan masyarakat Kecamatan Motui dimasa yang akan datang. Dia juga meminta pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan lapangan karena dalam UU nomor 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup ada peran Pemda sampai ditingkat nasional.
“Perusahaan PT. OSS sebaiknya lebih aktif dalam melakukan penanganan dan pencegahan agar material debu batu bara ini tidak merembet lebih luas,” tegasnya. (REDAKSI)