Warga Desa Tetelupai Menanam Padi Gogoh, Jadi Simbol Kedaulatan Pangan Konut

HEADLINE, EKONOMI496 Dilihat

TELUSURSULTRA.COM, KONUT
Di tengah tantangan perubahan iklim dan gejolak pangan global, secercah harapan tumbuh dari Desa Tetelupai, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara. Masyarakat desa ini, bersama pemerintah setempat, menggelar kegiatan penanaman padi gogoh sebagai langkah nyata menuju kedaulatan pangan.

Aksi tanam padi ini tumbuh dari semangat petani lokal guna menyasar masa depan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Tak heran, program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan setempat.

Kegiatan tanam padi dihadiri Camat Lasolo Samsul, Sekcam Irsan, para kepala desa sekitar, serta tokoh masyarakat. Penanaman dilakukan secara simbolis di lahan perkebunan seluas dua hektare milik warga Desa Tetelupai.

Varietas padi gogoh dipilih petani karena dikenal tangguh di lahan tadah hujan sesuai tofografi desa Tetelupai. Padi jenis ini juga memiliki kelebihan lain yakni masa panen yang singkat. Sebuah alternatif untuk menyesuaikan tanaman dan kondisi iklim yang terus berubah.

Warga Desa Tetelupai Menanam Padi Gogoh, Jadi Simbol Kedaulatan Pangan Konut

Camat Lasolo, Samsul mengatakan langkah ini bukan sekadar program pertanian, tetapi implementasi langsung dari visi besar Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam Asta Cita untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kita ingin menjadikan Desa Tetelupai sebagai salah satu lumbung pangan di Konawe Utara. Ini bukan retorika. Ini gerakan nyata yang digerakkan oleh masyarakat, didukung penuh oleh pemerintah,” tegas Samsul.

Hal senada, Kepala Desa Tetelupai, Asmudin Moita mengungkapkan program ini adalah bentuk kebangkitan desa. “Kami tidak ingin bergantung terus pada pasokan dari luar. Dengan padi gogoh dan ke depan juga penanaman jagung seluas 1,5 hektare, kami ingin menghidupkan kembali semangat bertani dan menjadikan desa ini mandiri secara pangan,” ujar Asmudin yang juga menjabat sebagai Ketua APDESI Konawe Utara.

Kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi lintas sektor antara petani, tokoh masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten. Presidium KAHMI Konut yang turut hadir, menyatakan bahwa Lasolo siap menjadi ladang harapan baru dalam ketahanan pangan daerah.

“Kedaulatan pangan tidak bisa dibangun hanya lewat rapat-rapat. Ia lahir dari ladang, dari keringat petani, dari tekad masyarakat yang ingin bangkit. Dan Desa Tetelupai telah membuktikan bahwa gerakan besar bisa dimulai dari langkah kecil di desa,” tutup Asmudin. (REDAKSI)