TELUSURSULTRA.COM, KONUT – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Konawe Utara terus berupaya meminimalisir wilayah blank spot atau daerah tanpa sinyal telekomunikasi. Sebagaian wilayah kecamatan Asera, Oheo, Langgikima hingga Wiwirano masih mengalami kesulitan akses jaringan.
Kepala Dinas Kominfo Konawe Utara, H Abdollah, mengungkapkan pihaknya sudah melakukan komunikasi intensif dengan Telkomsel untuk mencari solusi atas persoalan tersebut. Namun, hingga kini jaringan di sejumlah titik belum juga berfungsi optimal.
“Sudah beberapa kali kami berkoordinasi dengan Telkomsel. Banyak tower yang berdiri, tapi tidak ada jaringan sama sekali,” ujar Abdollah kepada wartawan, Rabu (29/10/2025)
Dia menyebut ada sebanyak 66 menara telekomunikasi di wilayah Konawe Utara saat ini. Namun sebagian dari jumlah tersebut belum beroperasi dengan baik. Sebagian besar tower yang tidak beroperasi tersebut merupakan bagian dari proyek yang sempat tersangkut kasus hukum di Kementerian Kominfo. Akibatnya, banyak tower yang sudah berdiri namun terbengkalai dan tidak digunakan.
“Kami sudah bersurat ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) agar menunjuk Telkomsel sebagai provider yang memanfaatkan tower-tower terbengkalai itu supaya bisa difungsikan,” jelas Abdollah.
Selain persoalan jaringan, ketidakstabilan pasokan listrik juga menjadi kendala utama. Banyak tower di Konawe Utara tidak dilengkapi dengan baterai cadangan, sehingga saat listrik padam, sinyal langsung hilang.
“Utamanya di wilayah Wanggudu, kalau listrik padam, jaringan langsung mati. Towernya tidak punya daya cadangan,” tambahnya.
Meski menghadapi berbagai hambatan, Abdollah menegaskan bahwa Kominfo Konawe Utara terus berupaya mencari solusi terbaik agar masyarakat di seluruh wilayah dapat menikmati layanan komunikasi yang layak.
“Kami akan terus berupaya agar masyarakat bisa menikmati jaringan secara menyeluruh. Sudah beberapa kali dibahas bersama Telkomsel. Harapannya, dalam waktu dekat ada progres nyata di lapangan,” tutupnya. (REDAKSI)
