HIPMAKAP Nilai Penyaluran Beasiswa Pemda Konawe Diskriminatif

HEADLINE, KONAWE, PENDIDIKAN2377 Dilihat

TELUSURSULTRA.COM, KENDARI
Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Kapoiala (HIPMAKAP) menyoroti kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe terkait penyaluran beasiswa bagi mahasiswa asal Konawe yang berkuliah di Jakarta. Ketua Hipmakap, Madan Kurniawan menilai kebijakan tersebut sangat diskriminatif.

Betapa tidak, perlakuan istimewa Pemda Konawe terhadap mahasiswa asal Konawe yang berkuliah di Jakarta itu dikatakan telah mengiris perasaan mahasiswa Konawe yang berkuliah di Kendari. Seharusnya Pemda Konawe jangan mengabaikan mereka (mahasiswa, red) yang juga, merupakan warga Kabupaten Konawe.

“Kebijakan ini sangat tidak adil bagi kami yang juga berstatus sebagai mahasiswa asal Konawe. Kami yang berkuliah di Kendari seolah diabaikan oleh pemerintah daerah, padahal kami sama-sama berasal dari Konawe,” ujar Madan Kurniawan, Sabtu (6/7/2024).

Ia menekankan Pemda Konawe dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe harus memperlakukan semua mahasiswa dengan adil, tanpa memandang tempat mereka menempuh pendidikan.

“Kami membutuhkan perlakuan yang sama dengan mahasiswa lainnya. Terlebih lagi, di wilayah kami terdapat perusahaan mega industri yang merupakan salah satu penyumbang APBD terbesar untuk Kabupaten Konawe. Namun, kami tidak merasakan manfaatnya sama sekali,” ungkapnya.

Madan Kurniawan juga menyoroti pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan yang dirasa tidak adil bagi mahasiswa di Kendari.

“Untuk itu, kami sangat mengharapkan PJ Bupati Konawe tidak memandang sebelah mata mahasiswa Konawe di Kendari, khususnya kami yang berada di sekitar perusahaan. Setidaknya, kami juga mendapatkan perhatian khusus. Jangan sampai sumber daya di sini hanya dinikmati oleh orang lain,” tegasnya.

Ia meminta adanya perubahan kebijakan yang lebih inklusif dan adil, serta adanya perhatian yang setara dari Pemda Konawe terhadap semua mahasiswa asal Konawe, baik yang berkuliah di Jakarta maupun di Kendari.

“Kami hanya ingin keadilan dan perhatian yang sama. Kami adalah bagian dari Kabupaten Konawe dan berhak mendapatkan perlakuan yang setara,” tutup Madan Kurniawan. (REDAKSI)