Jika Terbukti, Oknum Kader PBB “Main Dua Kaki” di Pilkada Konut Terancam di PAW

TELUSURSULTRA.COM, KONUT
Partai Bulan Bintang (PBB) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mengantarkan kader terbaiknya sebagai pemenang atau menjadi Bupati Konut periode 2025-2030.

Sayangnya, dibalik kemenangan yang diraih terdapat isu tidak sedap dalam tubuh partai. Yakni dugaan adanya oknum kader Partai Bulan Bintang yang bermain dua kaki alias tidak tegak lurus dengan keputusan partai yang mengusung pasangan calon Ikbar-Abuhaera di Pilkada Konut.

Isu atas dugaan kader yang melakukan tindakan tidak loyal terhadap keputusan partai inipun rupanya sudah sampai ke telinga Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Sultra dan bahkan hingga ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB.

Informasi akan dugaan tindakan kurang terpuji salah satu kader itu yang telah sampai ke DPW dan DPP tidak dipungkiri oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PBB Konawe Utara, Ikbal.

Ikbal mengatakan, jika pada momentum Pilkada Konut Tahun 2024 kemarin Partai Bulan Bintang sudah menyampaikan secara tegas kepada seluruh kader untuk patuh dan tegak lurus dengan keputusan partai.

“Kalau dari partai dengan tegas sudah menyampaikan dari awal sesuai AD/ART partai harus tegak lurus terhadap perintah partai. Kalau pun ada kader-kader yang melawan keputusan partai, konsekwensinya harus diberhentikan dari partai,” kata Ikbal ketika dikonfirmasi, Kamis (9/1/2025).

Ikbal bahkan tidak menampik, jika saat ini Badan Kehormatan Partai Bulan Bintang sedang bekerja menindaklanjuti isu adanya dugaan kader yang melakukan penghianatan.

“Sekarang sudah ada badan kehormatan partai yang sedang bekerja. Karena kita partai berdasarkan anggaran dasar tidak mungkin mendengarkan isu sepihak secara politis. Kita harus ada bukti riel bahwa oknum ini benar-benar tidak mengindahkan perintah partai,” imbuhnya.

“Semua ada prosesnya, di ajukan ke mahkamah partai nanti mahkamah partai yang memutuskan. Dan ini sudah masuk ke partai, bahkan sudah sampai ke DPW dan DPP,” sambung Ikbal.

Berdasarkan amanah partai, lanjut Ikbal, jika kader terbukti tidak tegak lurus atas keputusan partai untuk memenangkan pasangan Ikbar-Abuhaera di Pilkada Konawe Utara kemarin maka sanksi tegas tanpa memandang siapa akan diberikan.

“Sudah harus bersikap tidak bisa tidak karena itu amanat partai. Jadi siapapun kader yang tidak mengindahkan perintah partai, berarti memang dia pembangkang di partai maka harus diberhentikan tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.

Masih kata Ikbal, seluruh kader mengetahui jika di Pilkada Kabupaten Konawe Utara kemarin Partai Bulan Bintang adalah pengusung utama Paslon Ikbar-Abuhaera. Maka tidak akan ada ampunan kepada kader yang melakukan pembangkangan atau tidak tegak lurus terhadap partai.

“Konsekuensinya begini, kita di PBB adalah pengusung utama Paslon Ikbar-Abuhaera. Lalu kemudian ada kader yang tidak sepaham dengan perjuangan maka harus diberhentikan memang. Apalagi kalau dia Anggota DPRD. Biar bagaimana kedepan akan menjadi lawan. Apakah dia akan pindah partai atau seperti apa,” katanya.

“Kita tidak bisa menafikan isu adanya kader yang membangkang. Artinya tidak akan mungkin ada asap kalau tidak ada api. Tapi kami juga akan melindungi kader jika itu adalah fitnah. Partai akan mengambil keputusan yang seadil-adilnya. Artinya kalau kader terbukti kita PAW. Kalau kader tidak terbukti, kami akan bela,” lanjutnya.

Ikbal belum bisa membocorkan bukti-bukti yang telah dikantongi Dewan Kehormatan PBB atas dugaan kader yang tidak tegak lurus.

“Kalau itu belum bisa kami bocorkan, karena sejauh ini kader-kader kami aktif disetiap kegiatan. Hanya kami kurang tau kalau kader bermain dibelakang layar. Inilah tugas badan kehormatan partai untuk menelusuri,” ucapnya.

Jika nantinya Badan Kehormatan PBB dalam bekerja hasilnya terbukti kader tidak tegak lurus, tambah Ikbal, maka DPC PBB Konut akan menindaklanjuti ke tingkat DPW dan DPP.

“Kalau badan kehormatan partai mengusulkan ke partai, maka kami akan tindaklanjuti ke mahkamah partai pada Dewan Pimpinan Pusat PBB. Isu ini sudah sampai di DPP. Hanya saat ini kami fokusnya di Mukhtamar partai. Mungkin setelah Mukhtamar baru kami akan panggil badan kehormatan partai meminta hasil kerjanya,” tutup Ikbal. (REDAKSI)