TELUSURSULTRA.COM, KENDARI
Belum sepekan publik Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan video wawancara Pj Gubernur Sultra, Andap Budi Revianto yang viral di dunia maya. Pasalnya dalam sesi wawancara, Jumat (8/9/2023) penjabat Gubernur itu terekam kamera sempat memberi teguran kepada Kepala Dinas Kominfo setempat, Ridwan Badallah.
kepala dinas Kominfo yang akrab disapa RB itu ditegur dengan kalimat ‘Sebentar, jangan potong ya’. Sontak video berdurasi 0,7 detik itu pun menjadi gempar karena dianggap tidak lumrah. Hal itu lantas menggugah PKC PMII Sultra untuk ikut berkomentar.
Organisasi itu menilai bahwa komentar-komentar miring tidak perlu dilakukan. Tanggapan itu disampaikan melalui koordinator Lembaga Kaderisasi dan Pengembangan Potensi Kader, Muhammad Rifki Syaiful Rasyid dalam keterangan resminya.
Rifki menyatakan pihaknya keberatan dengan komentar-komentar miring dari beberapa kalangan yang kebanyakan menyerang Kadis Kominfo. Menurutnya, hal itu semestinya tidak bias karena niat Kadis Kominfo sebenarnya baik.
“Pihak kami juga sudah himpun informasi, bahkan ke Pak Kadis sendiri. Beliau membisiki soal pembangunan kantor gubernur yang saat itu dijelaskan Pak Jenderal Andap kepada wartawan,” ungkap Rifki.
“Pak Kadis juga sebelum itu diminta ajudan gubernur untuk menyampaikan kepada pak Jenderal mengenai pembangunan itu,” sambungnya.
Pria yang merupakan Alumni Kader Nasional PB PMII itu menegaskan bahwa pihaknya tidak menginginkan video tersebut membuat situasi gaduh bahkan bisa merusak hubungan antar pemerintah.
“Niat Pak Kadis baik sebenarnya, hanya momennya yang kurang tepat. Saya kira itu pun akan disadari beliau. Mestinya tidak bias,” jelas Ikky.
“Demi menjaga kondusifitas pembangunan, maka kita jangan sampai membuat hubungan antar pemerintah kita terkesan tidak baik. Kolaborasi mereka kita butuhkan untuk membangun Sultra,” lanjutnya.
Rifki berharap Pj Gubernur Sultra dapat menanggapi bijak kejadian tersebut. Hal senada juga diungkapkan ketua Eksternal PKC PMII Sultra, Muh Firmansyah. Dia mengatakan pihaknya sangat menyayangkan dengan isu yang dibangun tersebut. Kata dia, sangat mengganggu kondisi sosial.
“Sangat mengganggu kondisi sosial, mestinya tidak jauh kesana. Kita harusnya menanggapi dengan bijak, saya kira kita mesti tahu maksud Kadis Kominfo,” ujar Firman.
Bahkan Firman menyebut jika kejadian serupa sering terjadi antar pejabat di daerah-daerah lain. Selain itu, kata dia, Pak Kadis niatnya ingin membantu Pj Gubernur yang sedang menjelaskan soal pembangunan kepada wartawan.
“Saya kira biat beliau memang baik. Tapi mungkin kurang tepat waktunya, sehingga wajarlah kalau pak Andap bilang sebentar. Dalam artian ada kesempatan memberikan penjelasan,” tegasnya. (REDAKSI)