TELUSURSULTRA.COM, KONUT
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam beberapa pekan terakhir terus menggelar pasar murah ditiap kecamatan yang ada di daerah itu. Senin (14/8/2023), Pemda Konut melanjutkan pasar murah dengan menyasar masyarakat di Kecamatan Motui.
Pasar murah di Kecamatan Motui yang berlokasi di Desa Wawoluri itu merupakan pasar murah yang ketujuh kali digelar Pemda Konut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Setempat. Kegiatan itu akan terus berlanjut hingga menyentuh masyarakat di semua kecamatan di Konut yang berjumlah 13 kecamatan.
Pasar murah dibuka langsung Bupati Konut, H Ruksamin dan dihadiri Ketua DPRD Konut Ikbar, Sekda H M Kasim Pagala, Unsur Forkopimda, para kepala OPD, Camat Motui Sudomo, dan para Kades se-kecamatan Motui.
Ruksamin mengatakan pasar murah yang digelar Pemda Konut merupakan bagian dari program URCKISS untuk mengatasi tiga permasalahan nasional yakni kemiskinan ekstrim, Stunting dan Inflasi. Pasar murah digelar untuk menangani salah satu isu nasional itu yakni inflasi.
Pelaksanaan pasar murah diharapkan bisa mencegah atau menekan angka inflasi di kabupaten Konut pada umummya dan kecamatan Motui pada khususnya. Namun, Ruksamin menerangkan pasar murah yang diberikan pemerintah ini hanya mampu mengatasi permasalahan harga yang bersifat sementara atau sesaat. Sehingga untuk menekan inflasi dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.
Dia menekankan semua warganya agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan pangan. Apalagi menghadapi kemarau kedapan yang tentunya akan berimplikasi dengan ketersediaan pangan dan kenaikan harga pangan.
“Sudah ada program P2KP kita. Kemarin sudah saya launcing di Kota Kendari yang dihadiri tiga menteri. Mari kita manfaatkan itu. Kita manfaatkab pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Hasilnya sudah siap kami beli melalui perumda,” jelas Ruksamin.
Ketua DPW PBB Sultra ini juga berpesan agar masyarakat tidak membeli sembako yang dijual di pasar murah dalam jumlah besar. Hal itu agar masyarakat lain ikut kebagian. “Jangan beli baru jual kembali. Karena untuk menangani inflasi. Belinya juga terbatas,” pesan Ruksamin.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jumadin mengungkapkan pasar murah yang digelar kali ini adalah pasar murah yang ketujuh. Dia menyebut terdapat delapan jenis bahan pokok kebutuhan masyarakat yang dijual. Diantaranya beras, telur serta barang kebutuhan lainnya.
Jumadin mengatakan pemerintah daerah sudah memberikan subsidi atau pengurangan harga sebesar 30 hingga 35 persen terhadap bahan kebutuhan pokok yang diperdagangkan di pasar murah. Harganya ditentukan berdasarkan harga pasar di masing-masing kecamatan.
“Selain melaksanakan program URC KISS yaitu menekan inflasi, ini juga merupakan aplikasi dari misi ketiga bupati dan wakik bupati yakni pengendalian ekonomi masyarakat,” ungkap Jumadin.
Seperti di Kecamatan sebelumnya yang sudah digelar pasar murah, setelah membuka kegiatan itu Ruksamin juga menyerahkan paket sembako gratis kepada 100 kepala keluarga kurang mampu di Kecamatan Motui. (REDAKSI)