TELUSURSULTRA.COM, KONUT
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan sekaligus menekan angka inflasi, Bupati Konawe Utara, H Ruksamin bersama Wakil Bupati, H Abuhaera memimpin langsung kegiatan panen bawang di Desa Tetewatu Kecamatan Wiwirano, Selasa (02/12/2024).
Acara ini menjadi langkah nyata Pemda Konawe Utara (Konut) dalam pengembangan sektor pertanian lokal yang berorientasi pada pemberdayaan petani dan stabilitas ekonomi daerah.
Panen bawang merah ini dilakukan bersama Forkopimda, Wakil Ketua 1 DPRD Konut, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura, Camat Wiwirano dan Landawe, serta para kepala desa setempat.
Kelompok tani Terowongan, pengelola lahan tersebut, turut merasakan manfaat dari dukungan pemerintah berupa pelatihan dan pendampingan intensif, sehingga berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen mereka.
Dalam sambutannya, H Ruksamin menekankan pentingnya kontribusi sektor pertanian, khususnya bawang merah, sebagai komoditas strategis yang berdampak besar terhadap stabilitas harga dan inflasi daerah.
“Ini bukan hanya sekadar panen, tetapi langkah nyata untuk mendukung petani agar terus produktif dan mendorong Konawe Utara sebagai daerah yang mandiri secara pangan,” ujar Ruksamin.
Bupati juga memastikan bahwa pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan petani. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Dinas Ketahanan Pangan diminta untuk langsung membeli hasil panen melalui program pangan murah.
“Semua biaya kami siapkan, dan keuntungan 100% menjadi milik petani,” tegasnya.
Konut sendiri telah mencatat keberhasilan dalam menekan inflasi di tahun 2023, menjadikannya satu-satunya daerah di Sulawesi Tenggara yang menerima penghargaan dari pemerintah pusat senilai Rp19 miliar. Dana tersebut dialokasikan sepenuhnya untuk sektor pertanian, langsung disalurkan kepada petani melalui dinas terkait.
“Dana ini tidak digunakan untuk pembangunan fisik, tetapi kami fokuskan pada peningkatan produktivitas pertanian. Keberhasilan petani adalah keberhasilan daerah,” tambah Ruksamin.
Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura, Yuliatin, dalam laporannya menyebutkan bahwa pada tahun 2024, Konawe Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pengembangan bawang merah. Pola tanam inovatif diterapkan dengan memanfaatkan sela-sela lahan perkebunan sawit, yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen hingga 15 ton per hektar.
“Kami mengintegrasikan bawang merah dilahan sawit berumur 0-5 tahun serta area disekitar sawit yang lebih tua. Teknologi modern ini memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas dan pendapatan petani,” kata Yuliatin.
Melihat potensi ini, Pemda Konawe Utara terus berupaya memperluas kawasan hortikultura. Pada 2025, direncanakan pengembangan lahan seluas 5.005 hektare, termasuk 150 hektare untuk bawang merah.
“Panen ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjadikan Desa Tetewatu sebagai sentra bawang merah di Konawe Utara, yang tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan lokal tetapi juga nasional,” pungkas Ruksamin.
Dengan tagline “Sawit berbuah, bawang berseri, petani bahagia,” Pemda Konawe Utara terus berkomitmen untuk mengembangkan sektor pertanian yang berkelanjutan dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. (REDAKSI)